Harimau Sumatra, adalah salah satu spesies harimau yang tersisa di dunia. Kondisinya pun kini semakin terancam. Foto: Rhett A. Butler |
Pada pertemuan di tahun 2010, sejumlah negara yang merupakan rentang jelajah harimau di dunia bertekad untuk menggandakan jumlah atau populasi spesies harimau (Panthera tigris) di alam liar pada tahun 2020 mendatang.
Baru-baru ini, upaya ini mendapat dukungan pendanaan dari pemerintah Jerman melalui bank pembangunan milik pemerintah Jerman, yaitu KfW. Dana senilai 27 juta dollar AS, atau sekitar 20 juta Euro akan digelontorkan oleh KfW kepada International Union for Conservation of Nature (IUCN) untuk menjalankan sejumlah program perlindungan dan pelestarian harimau di sejumlah negara yang merupakan habitat karnivora besar ini.
“Dukungan yang murah hati dari pemerintah Jerman memberikan harapan besar bagi spesies yang sangat ikonik ini, dan kini tengah terancam punah. Menyelamatkan harimau sangat tergantung pada keberhasilan kita merestorasi habitat mereka yang kini terus menyusut dengan cepat,” ungkap Kulia Marton-Levefre, Direktur Jenderal IUCN.
Sumber: WWF |
Bantuan yang diberikan ini akan diimplementasikan dalam program berjangka 5 tahun bernama Integrated Tiger Habitat Conservation Programme, yang akan memberikan dana ini kepada sejumlah lembaga pelestarian alam dan otoritas pemerintah di beberapa negara yang menjadi habitat harimau di dunia.
Para pakar memperkirakan bahwa saat ini tinggal tersisa sekitar 2.500 harimau yang ada di alam liar, lebih sedikit dari jumlah harimau yang ada di penangkaran di Amerika Serikat dan jumlah ini juga merupakan penurunan sekitar 97% dari populasi satu abad silam.
Harimau sendiri saat ini merupakan satwa dengan kategori “terancam punah” dalam Daftar Merah IUCN. Dari sembilan sub-spesies harimau, tiga dianggap sudah punah dan dua lainnya masuk kategori “kritis”.
Sumber: EarthlyIssues |
Sementara populasi harimau yang tersisa saat ini terus terancam bahaya akibat deforestasi, perusakan habitat, perburuan liar, berkurangnya populasi mangsa mereka, penyakit, konflik wilayah dengan manusia dan meledaknya populasi manusia yang memasuki wilayah jelajah mereka. Sebagai predator puncak, fungsi harimau untuk menjaga keseimbangan ekosistem sangat penting, karena membasmi satwa-satwa yang bisa menjadi hama jika mengalami over populasi.
Negara-negara yang masuk dalam program bantuan penyelamatan harimau dunia ini diantaranya adalah Bangladesh, Bhutan, Kamboja, India, Indonesia, Laos, Myanmar, Nepal dan Vietnam.
Sumber: Mongabay
0 komentar:
Posting Komentar